DESAIN LAYOUT FASILITAS


Pentingnya desain layout
Tujuan dari perencanaan tata letak adalah memberikan kegiatan operasi yang lebih efisien bagi pekerja dan mesin atau peralatan. Tata letak (layout) merupakan salah satu keputusan yang menentukan efesiensi operasi perusahaan dalam jangka panjang.Tata letak yang efektif membantu perusahaan mencapai hal-hal sebagai berikut:
Ø        Pemanfaatan yang lebih besar atas ruangan, peralatan dan manusia
Ø        Arus informasi, bahan baku, dan manusis yang lebih baik
Ø        Lebih memudahkan konsumen
Ø        Peningkatan moral karyawan dan kondisi yang lebih aman
Ø        Terjadinya perubahan desain produk yang secara terus-menerus untuk membuat produk baru
Ø        Kemungkinan penggantian fasilitas yang harus selalu baru (up to date)
Ø        Setiap perubahan fasilitas akan menciptakan perubahan kondisi kerja yang tidak selalu menciptakan kepuasan atau kemungkinan terjadinya kecelakaan dalam proses
Ø        Perpindahan lokasi pemasaran (market changes), dan untuk alas an penghematan dan pengiriman atau pelayanan yang cepat dan baik

Pertimbangan desain layout
Dalam semua kasus, desain tata letak harus mempertimbangkan bagaimana untuk dapat mencapai:
a.      Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi
b.     Aliran informasi barang, atau orang yang lebih baik
c.      Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman
d.     Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik
e.      Fleksibilitas (bagaimanapun kondisi tata letak yang ada sekarang, tata letak tersebut akan perlu diubah)
Selain itu, berbagai hal yang perlu diperhitungkan baik-baik yaitu:
-        Biaya-biaya bangunan
-        Sistem komunikasi dalam pabrik
-        Keamanan
-        Kebutuhan-kebutuhan ruangan
-        Peralatan penanganan bahan

Jenis pola layout
Sebuah tata letak yang efektif mefasilitasi adanya aliran bahan, orang, dan informasi di dalam dan antar-wilayah. Untuk mencapai tujuan ini, beragam pendekatan telah dikembangkan. Secara umum tataletak fasilitas dapat diklasifikasi menjadi enam macam, yaitu :

=>        Layout yang berorientasi pada proses
Merupakan sebuah layout yang dapat menangani beragam barang atau jasa secara bersamaan. Ini merupakan cara tradisional untuk mendukung sebuah strategi diferensiasi produk. Tata letak ini paling efisien di saat pembuatan produk yang memiliki persyaratan berbeda, atau di saat penanganan pelanggan, pasien, atau klien dengan kebutuhan yang berbeda. Tata letak yang berorientasi pada proses biasanya memiliki strategi volume produksi rendah dan variasi tinggi (disebut juga sebagai “job shop”, atau produksi terputus). Satu kelebihan utama dari tata letak ini adalah adanya fleksibilitas peralatan dan penugasan tenaga kerja. Sedang kelemahannya yaitu pada peralatan yang biasanya memiliki kegunaan umum.
=>        Layout yang berorientasi pada produk
Layout ini mencari utilisasi karyawan (tenaga kerja) dan mesin yang terbaik
dalam proses produksi yang kontinue atau berulang.
Terdapat dua jenis tata letak yang berorientasi pada produk, yaitu lini perakitan (fabrication line) dan lini perakitan (assembly line). Kedua lini ini merupakan proses yang berulang, dan kedua lini ini harus “seimbang”. Kelemahan tata letak yang berorientasi pada produk adalah:
§        Dibutuhkan volume yang tinggi, karena modal yang diperlukan untuk menjalankan proses cukup besar.
§        Adanya pekerjaan yang harus berhenti pada setiap titik mengakibatkan seluruh operasi pada lini yang sama juga terganggu.
§        Fleksibilitas yang ada kurang saat menangani beragam produk atau tingkat produksi yang berbeda
=>        Layout usaha eceran (retail layout)
Didasarkan pada ide bahwa penjualan dan keuntungan bervariasi bergantung kepada produk yang dapat menarik perhatian pelanggan. Jadi, banyak manajer operasi ritel mencoba untuk memperlihatkan produk-produk kepada pelanggan sebanyak mungkin.
=>        Layout posisi tetap (fixed-position layout)
Layout ini biasanya untuk memenuhi persyaratan tata letak untuk proyek besar yang memakan atau memerlukan tempat luas, seperti pembuatan jalan layang atau gedung. Teknik untuk mengatasi tata letak dengan posisi tetap tidak dikembangkan dengan baik dan kerumitannya bertambah karena adanya tiga faktor. Faktor yang pertama, terdapat tempat yang terbatas pada semua lokasi produksi. Yang kedua, setiap tahapan yang berbeda pada proses konstruksi, membutuhkan bahan yang berbeda; oleh karena itu, banyak hal menjadi penting sejalan dengan perkembangan proyek. Yang ketiga, volume bahan yang dibutuhkan dinamis.
=>        Layout gudang (warehouse layout)
Layout ini bertujuan untuk menemukan titik optimal di antara biaya penanganan bahan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan luas ruang dalam gedung. Sebagai konsekuensinya, tugas manajemen adalah memaksimalkan penggunaan setiap kotak dalam gudang-yaitu memanfaatkan volume penuhnya sambil mempertahankan biaya penanganan bahan yang rendah. Dengan kata lain tujuan tata letak gudang yaitu melihat kelebihan dan kekurangan antara ruangan dan sistem penanganan bahan atau lebih singkatnya mengefisiensikan tempat penyimpanan
=>        Layout kantor (office layout)
Bagaimana menempatkan tenaga kerja peralatan kantor dan ruang kantor yang melancarkan arus informasi. Walaupun pergerakan informasi sekarang meningkat menjadi elektronik, analisis tata letak kantor masih memerlukan pendekatan yang berdasarkan tugas. Oleh karena itu, para manajer menguji pola komunikasi baik secara elektronik maupun tradisional, kebutuhan pemisahan, dan kondisi-kondisi lain yang mempengaruhi efektifitas karyawan.

0 komentar:

Posting Komentar